Scale Up Prodamas yang menjadi program Pemerintah Kota Kediri dalam Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hal itu disampaikan Ketua Pokja MSIB Kemendikbudristek Haryo Kusuma Wibawa, Kamis (6/1) bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri. Dalam acara tersebut hadir pula Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, para mentor dan peserta Magang Merdeka Scale Up Prodamas. Haryo Kusuma Wibawa menjelaskan dari awal saat mengamati proposal dari Pemkot Kediri tentang Scale Up Prodamas tidak ada keraguan sedikitpun dari tim Magang Merdeka.
Mulai dari segi kapasitas, kualitas mentor hingga kualitas programnya begitu luar biasa. Scale Up Prodamas ini membuktikan tiga hal. Pertama, sebuah instituasi pemerintah daerah bisa membuat program yang kualitasnya jauh dari yang dibuat mitra-mitra organisasi internasional. Kedua, tidak mudah mengkolaborasikan akademisi dan pemda karena masing-masing ada idealismenya, namun dalam program ini bisa dikolaborasikan dengan baik.
Ketiga, mahasiswa Indonesia tidak kalah dengan lulusan atau mitra-mitra yang lain. “Semua itu tidak bisa terjadi kalau tidak ada kolaborasi. Kalau sendirian itu kita hanya bisa berlari 10 meter. Tapi kalau kita bersama-sama kita bisa lari dengan jarak yang lebih jauh,” jelasnya. Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan dari program Magang Merdeka Scale Up Prodamas ini telah melahirkan gagasan-gagasan yang luar biasa.
Para peserta Magang Merdeka memberikan banyak ide keren untuk mengembangkan Prodamas. Menurutnya, Prodamas ini terus membutuhkan terobosan-terobosan agar semakin baik ke depannya. “Terima kasih atas partisipasi adik-adik dan magang merdeka. Insyaallah kami aplikasikan ide-idenya di Prodamas. Kalau ada scale up program ini akan berkembang dengan baik dan manfaatnya pun lebih bisa dirasakan,” ujarnya. Abdullah Abu Bakar berpesan agar para peserta Magang Merdeka membagikan pengalaman dan program yang bagus ini ke daerahnya masing-masing. Agar nantinya daerah-daerah lain bisa mengaplikasikan Prodamas.
Sampai saat ini kurang lebih ada 10 pemda yang menerapkan konsep pembangunan seperti Prodamas. “Kalian bisa bagikan ini ke daerah kalian masing-masing. Prodamas ini mempercepat pembangunan. Bila hanya dikerjakan oleh OPD bisa memakan waktu 10 tahun namun karena di Prodamas ini dikerjakan secara bersama-sama maka bisa selesai dalam satu tahun,” pungkasnya.